Sejarah Jepang

Buku sejarah Jepang tertua adalah “Kojiki” (712). Untuk hal-hal sebelumnya hanya dapat diketahui melalui data-data Arkeologis. Pada masa itu di Jepang terdapat kebudayaan Yayoi dan pada masa/zaman Yayoi pertanian telah mulai dikembangkan. Jaman berikutnya, yaitu jaman Kafun, disebut pula dengan zamannya system klan dimana keluarga kaisar merupakan salah satu klan yang ada pada masa tersebut.
Shotoku Taishi merupakan orang pertama yang membuat undang-undang di Jepang. Ia adalah orang yang sangat pintar karena dapat mengambil keputusan-keputusan seraya mendengarkan 10 orang yang memohon (meminta tolong) padanya pada saat yang bersamaan. Ia pun telah membangun kuil Horyu dan kuil-kuil lainya. Masa pada saat ia berkuasa sampai ‘ibu kota’ dipindahkan ke Nara pada tahun 710 “masa/jaman Asuka” disebut “Masa Asuka”. Shotoku Taishi juga mengirim siswa-siswa ke Cina. Setelah mereka kembali ke Jepang, mereka memperkenalkan sistem politik Cina.
Struktur politik yang berpusat pada kaisar semakin mantap setelah terjadinya Restorasi Taika pada tahun 645 dan pemberontakan Jinshin pada tahun 672.
Pada masa Nara, Pemerintah pusat membangun banyak kuil di ibu kota maupun di daerah-daerah, dan membuatnya sebagai pusat spiritual bagi rakyat. Namun hal ini mengakibatkan timbulnya masalah ekonomi,. Pada saat inilah kekuatan Fujiwara meningkat.
Reformasi yang dilaksanakan oleh kekaisaran Taika melarang adanya suatu penguasaan tanah secara individual, tanah-tanah haruslah dikuasai secara umum atau menjadi milik bersama. Hanyalah pihak-pihak tertentu seperti keluarga kaisar, candi-candi atau tempat suci sajalah yang diperkenankan unutk menguasai tanah. Sebagai akibatnya, secara perlahan-lahan penguasaan tanah menjadi diperluas, selain itu pada periode Nara dan Heian keberadaan hak penguasaan atas tanah menjadi tidak berguna.
Keluarga kaisar fujiwara secara ekstensif telah memiliki hak penguasaan atas tanah, bahkan melakukan monopoli hak tersebut di dalam suatu pemerintahan dengan cara menikahkan putri kaisar dengan keluarga kerajaan. Kemudian mereka mengatur segalanya berdasarkan wewenang yang mereka miliki secara sewenang-wenang. Pusat pemerintahan. Tinggal dari mereka yang bukan anggota keluarga kaisar berada di luar wilayah kakaisaran, mereka ini adalah kelompok prajurit. Yang melaksanakan pemeriksaan pertama kali adalah Heike. Dan kemudian dilanjutkan oleh keluarga Genji. Pada tahun 1192, Minamoto no Yoritomo menetapkan Shogun Kamakura. Shogun Muromachi melaksanakan penetapan di Kyoto padatahun 1338 hingga abad ke -16.
Setelah penyerangan bangsa Mongol ke Jepang pada tahun 1274 dan 1281, hal ini menyebabkan hancurnya bangsa Jepang oleh kelompok Mongolia yang menamakan dirinya “Angin Para Dewa”, akibatnya perdagangan bangsa jepang ke Korea dan Cina hancur. Begitu pula halnya dengan tentara Mongolia “Wako” sangat kejam. Pada waktu yang bersamaan masuklah bangsa Portugis dan Spanyol serta pengaruh agama Kristen ke Jepang. Agama Kristen sangat dilindungi oleh Shogun tokugawa. Selam masa isolasi 200 tahun yang dilakukan oleh bangsa Jepang, modernisasi mulai muncul di Jepang dan merupakan hal yang bersifat membangun disamping kebudayaan asli Jepang yang bersifat tradisional.
Diambil dari Japanese for Today