Belajar Bahasa Asing? (True Story)


Article ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Sebelum Bahasa Inggris diajarkan di SD ,kita mengawali belajar Bahasa Inggris di sekolah setingkat SLTP. Bagi siswa SLTP maupun SLTA Bahasa Inggris adalah momok dari sekian banyak pelajaran yang harus diikuti di bangku sekolah. Apalagi bahasa ini menjadi syarat mutlak kelulusan. Bagi penulis sendiri Bahasa Inggris adalah juga menjadi momok yang begitu menakutkan. Pada waktu menginjak SLTP, setiap kali pelajaran Bhs Inggris, keluar keringat dingin dan selalu takut kalau ditunjuk untuk menjawab pertanyaan, ketakutan ini berlanjut sampai SLTA kelas 1. Menginjak kelas 2 penulis, penulis bertambah ketakutannya karena si pengajar begitu menyeramkan (kayak hantu di siang bolong). Tapi penulis sadar bahwa setiap ketakutan harus dihadapi dan terus belajar giat. Saat itu sekolah yang bersangkutan mewajibkan siswa untuk berkomunikasi Bhs Inggris dalam lingkungan pergaulan di sekolah, oleh karena itu penulis merasa tercambuk untuk lebih baik dan akhirnya sukses menguasai pelajaran yang jadi momok itu. Bagaimana caranya??????????
Coba kita camkan dan bandingkan, kita belajar Bhs Inggris selama SLTP dan SLTA, berarti 6 tahun, tetapi pada waktu di perguruan tinggipun kita masih ketemu pelajaran itu dan kita masih sulit memahami. Setelah penulis menginjak kuliah dan belajar bahasa asing selain Bhs Inggris yaitu Bhs Jepang, penulis sudah bisa berkomunikasi baik oral maupun lisan dalam jangka waktu 1 tahun.
Sekarang penulis siap untuk memberikan pengalaman sukses dan masukan bagi siapapun yang belajar bahasa asing dan semoga tulisan ini bermanfaat.
1. Buatlah Daftar Ungkapan Baru
Bahasa asing bukan bahasa ibu. Bahasa hanyalah merupakan kebiasaan. Semakin sering kita menggunakan semakin cepat kita menguasai. Setiap ketemu ungkapan baru cobalah menulisnya pada secarik kertas kecil yang memungkinkan bisa dibawa kemanapun Anda pergi, kumpulkan sebanyak mungkin dan bacalah pada setiap waktu yang longgar. Jangan paksaan untuk membacanya pada waktu mood kita jelek. Bacalah pada waktu mood kita bagus. Misalnya pada waktu menunggu bis kota, bacalah secarik kertas itu walaupun sebentar. Usahakan membaca setiap waktu.
2. Practise Make Perfect
Setelah ungkapan tersebut mengendap dalam ingatan Anda cobalah untuk memakai dalam berkomunikasi setiap hari, kalau perlu bicara sendiri menggunakan ungkapan tersebut di depan cermin. Jangan pedulikan lingkungan sekitar anda, jangan pedulikan apa kata orang meskipun anda dikatakan seperti orang gila.
3. Jangan Malu dan Takut
Hilangkan malu dan takut setiap kali kita melakukan kesalahan. Anda ingat pada waktu kita balita, pada waktu kita belajar ngomong, kita sering melakukan salah. Tidak akan ada orang yang bisa kalau kita malu dan takut.

Related Posts

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *